Akhlaq Seorang Santri
Santri adalah sebutan bagi seseorang yang menetap dipesantren untuk mempelajari lebih dalam tentang ilmu agama.
Santri juga dikenal oleh masyarakat dengan ciri khasnya yang mungkin agak sedikit beda dengan orang lain, tapi yang lebih mencolok dari santri adalah akhlaqnya.
Dalam pesantren seorang santri di ajarkan tentang ilmu-ilmu yang selalu berhubungan dengan agama misalnya seperti Tafsir Al-Qur'an, Fiqih, Akhlaq dll.
Namun kebanyakan dari pesantren salaf lebih menekankan pelajaran Akhlaq kepada santri, karna akhlaq adalah salah satu bekal utama bagi santri kelak ketika bermasyarakat.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa di zaman millenial seperti sekarang sudah banyak pengaruh era modern yang menjadikan nilai keilmuan sampai adab dan akhlaq dari santri menjadi turun agak drastis, bahkan bisa dikatakan krisis ilmu dan akhlaq.
Mengapa santri ditekankan harus berakhlaq mulia, karna memang itulah jatidiri yang sebenarnya dari seorang santri, misalnya seperti tidak memulai pembicaraan dengan guru jika memang tidak ditanya oleh gurunya, menundukkan kepala jika bersama dengan gurunya, hal-hal seperti ini yang seharusnya dipertahankan oleh santri.
Perkembangan teknologi yang semakin melesat seharusnya bisa di imbangi dengan tetap menjaga stabilitas sebagi seorang santri.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh santri agar bisa tetap menjaga ilmu dan akhlaqnya ketika berhadapan dengan masyarakat ataupun dengan gurunya.
Semisal membaca kembali kitab-kitab klasik yang menerangkan tentang akhlaq seperti kitab Adabul 'alim Wal-Muta'allim karya Hadrotus Syekh Kyai. Hasyim Asy'ari.
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, nabi Muhammad SAW bersabda : " Tidak ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan ( kebaikan ) seorang mukmin di hari kiamat daripada akhlaq yang mulia".
Sebagai seorang santri tentunya kita masih memiliki kesempatan yang besar untuk memperbaiki akhlaq kita yang mungkin mulai berkurang, karna memang selain mempelajari ilmu agama, kita juga harus melatih diri kita agar bisa berakhlaq mulia dimanapun kita berada.
(Wallohu A'lam )
Santri juga dikenal oleh masyarakat dengan ciri khasnya yang mungkin agak sedikit beda dengan orang lain, tapi yang lebih mencolok dari santri adalah akhlaqnya.
Dalam pesantren seorang santri di ajarkan tentang ilmu-ilmu yang selalu berhubungan dengan agama misalnya seperti Tafsir Al-Qur'an, Fiqih, Akhlaq dll.
Namun kebanyakan dari pesantren salaf lebih menekankan pelajaran Akhlaq kepada santri, karna akhlaq adalah salah satu bekal utama bagi santri kelak ketika bermasyarakat.
Namun tak dapat dipungkiri bahwa di zaman millenial seperti sekarang sudah banyak pengaruh era modern yang menjadikan nilai keilmuan sampai adab dan akhlaq dari santri menjadi turun agak drastis, bahkan bisa dikatakan krisis ilmu dan akhlaq.
Mengapa santri ditekankan harus berakhlaq mulia, karna memang itulah jatidiri yang sebenarnya dari seorang santri, misalnya seperti tidak memulai pembicaraan dengan guru jika memang tidak ditanya oleh gurunya, menundukkan kepala jika bersama dengan gurunya, hal-hal seperti ini yang seharusnya dipertahankan oleh santri.
Perkembangan teknologi yang semakin melesat seharusnya bisa di imbangi dengan tetap menjaga stabilitas sebagi seorang santri.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan oleh santri agar bisa tetap menjaga ilmu dan akhlaqnya ketika berhadapan dengan masyarakat ataupun dengan gurunya.
Semisal membaca kembali kitab-kitab klasik yang menerangkan tentang akhlaq seperti kitab Adabul 'alim Wal-Muta'allim karya Hadrotus Syekh Kyai. Hasyim Asy'ari.
Dalam hadits riwayat At-Tirmidzi, nabi Muhammad SAW bersabda : " Tidak ada sesuatu yang lebih berat pada timbangan ( kebaikan ) seorang mukmin di hari kiamat daripada akhlaq yang mulia".
Sebagai seorang santri tentunya kita masih memiliki kesempatan yang besar untuk memperbaiki akhlaq kita yang mungkin mulai berkurang, karna memang selain mempelajari ilmu agama, kita juga harus melatih diri kita agar bisa berakhlaq mulia dimanapun kita berada.
(Wallohu A'lam )
0 Response to "Akhlaq Seorang Santri"
Posting Komentar