Pentingkah Istinja' ???


Salah satu yang wajib diketahui oleh orang islam ialah hal-hal yang berhubungan dengan istinja' yang ahir-ahir ini kurang mendapatkan perhatian khusus, sehingga kebanyakan orang melakukan istinja' tidak sempurna bahkan mungkin tidak sesuai dengnan apa yang telah dicontohkan oleh agama.

Islam sangat menekankan untuk mengetahui dan melakukan istinja' dengan benar, sebab kalau tidak benar maka akibat yang ditimbulkan sangat besar. salah satu contoh akibat yang disebabkan istinja' dengan tidak sempurna ialah sholatnya tidak sah, karna orang yang melakukan sholat harus dalam keadaan suci.

Kita kadang-kadang melihat anak kecil buang air kecil di sembarang tempat seperti di depan rumah ataupun di pinggir jalan, mereka tidak keberatan melepaskan celananya dan juga tidak merasa malu sedikitpun kalau kemaluan mereka terlihat oleh orang lain dan sudah tentu mereka tidak istinja', karna begitu mereka selesai kencing mereka langsung memakai celananya, dan ini merupakan pemandangan yang tidak sedap dilihat mata.


Bagaimana jika hal ini terjadi pada anak-anak kita atau adik-adik kita, apakah kita akan membiarkan meraka dengan tanpa ada teguran ??? Banyak orang yang mengatakan " mereka kan masih anak-anak ".

Akan tetapi kalau hal seperti ini terus dibiarkan maka tidak menutup kemungkinan kalau mereka sudah besar mereka akan melakukan seperti itu.

Apakah kita tidak pernah melihat, ketika kita sedang keluar rumah banyak anak-anak muda (ABG) yang mengendarai kendaraan dan berhenti di pinggir jalan kemudian mereka dengan mudahnya membuka resleting celananya dan saat itu juga mereka mengeluarkan burungnya ( alat vital ) dengan tanpa perasaan malu, dengan mudahnya mereka kencing sembarangan dan tidak perduli dengan keadaan sekitarnya. seandainya mereka ditegur maka mereka akan menjawab " memangnya saya salah apa ? saya kencing tidak merugikan orang lain ", mereka mempunyai anggapan bahwa perbuatan mereka bukan suatu kesalahan dan anehnya mereka memang sengaja kencing di pinggir jalan agar terlihat keren dan menjadi sebuah kebanggaan bagi mereka. نَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ ذَالِكَ

Kalau sudah seperti ini siapa yang harus disalahkan ? anak-anak atau orang tua ???

Ada pepatah mengatakan " kenakalan anak-anak adalah kenakalan orang tua ".

Ketika anak-anak mereka masih berusia dini orang tua mereka kurang memberi pengarahan terhadap anaknya mengenai apa itu najis dan bagaimana cara beristinja' dengan benar, lebih parahnya lagi anak-anak mereka tidak pernah merasakan sekolah diniyah atau mondok di pesantren, karna sejak kecil mereka mengenyam pendidikan yang berbasis formalitas ( TK, SD, SMP, SMA ) tanpa di imbanngi dengan ilmu-ilmu agama, seharusnya mereka juga diarahkan untuk mempelajari ilmu agama dengan cara memyekolahkan mereka ke madrasah diniyah. jika hal ini tidak dilakukan oleh orang tua maka jangan harap anak-anak mereka akan mengerti tentang najis dan istinja' sehingga sholat mereka tidak sah dan tidak diterima oleh Allah SWT.

Rosululloh SAW bersabda :  اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ, فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ

Artinya : Bersihkanlah diri dari kencing, karna kebanyakan siksa kubur dari kencing tersebut.

Dari redaksi di atas  dapat disimpulkan bahwa wajib bagi orang tua baik itu bapak, ibu, kakek, ataupun nenek untuk mengajarkan anak-anaknya sejak usia dini tentang hal bersesuci, mereka wajib di perkenalkan tentang mana benda yang suci dan mana benda yang najis juga tentang bagaimana cara menyucikan najis itu dengan benar.

Bila anak kita ingin kencing atau berak maka seharusnya para orang tua mengajak dan menemani mereka ke kamar mandi. terkadang orang tua juga harus menanyakan anak-anaknya, sebab kalau anak-anak sudah terlalu asik bermain mereka lupa kalau mereka sebenarnya ingin buang air.

Orang tua juga harus menemani dan memberi contoh yang benar tentang bagaimana mengajarkan tentang sholat dan syari'at-syari'at yang lain, kalau kita merasa tidak mampu untuk mendidik dan mengajar anak-anak kita karna keterbatasan ilmu yang kita miliki atau karna kita sibuk dengan mencari nafkah, maka kita wajib untuk minta tolong atau mendatangkan ustadz ( guru privat ) agar mengajarkan anak-anak kita walaupun kita harus membayar upah kepada guru tersebut. ( kalau ada kita cari yang gratis 😊😊 )

Sebenarnya biaya pendidikan itu di ambil dari harta anak, itupun kalau memang ada, kalau tidak ada maka di ambil dari harta ayah, kalau hartra ayah tidak ada maka di ambil dari harta ibu, kalau harta ibu juga tidak ada maka di ambil dari uang kas negara ( baitul mal ), kalau di uang kas negara masih tidak ada maka di ambil dari uang orang-orang islam yang kaya.

Yang terakhir, kami mengajak kepada para pembaca terlebih kepada kami pribadi sebagai orang tua untuk betul-betul aktif mendidik anak-anak kita sejak usia dini dengan memberikan pendidikan yang sesuai dengan agama, lebih-lebih orang tua perempuan ( ibu ) dia harus memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya karna dalam lingkungan keluarga sosok ibulah  yang biasanya lebih dekat dengan seorang anak, disamping itu ibu lebih telaten dalam hal mendidik anak , kelebihan semacam ini sama sekali tidak dimiliki oleh bapak.

Seorang ibu memiliki peran besar dalam menentukan kesuksesan anak, ibu juga dapat mempengaruhi watak, akhlaq dan bahkan agama anaknya.

Mungkin kita masih ingat pada seorang anak muda yang bernama kan'an, dia tidak lain adalah putra dari nabi Nuh yang kafir, dia tidak mau mengikuti ajaran nabi Nuh karna ibunya adalah penentang ajaran nabi Nuh, berbeda dengan putra nabi Nuh yang lainnya, mereka semua beriman kepada nabi nuh karna ibu mereka ( istri nabi Nuh yang lain ) adalah orang yang mulia dan taat kepada ajaran nabi Nuh.

Mudah-mudahan oleh Allah kita di berikan anak yang sholeh dan sholehah, berbakti kepada agama dan orang tua...     AMIN YA ROBBAL 'ALAMIN

0 Response to "Pentingkah Istinja' ???"

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel